CelotehanMuslim - Dalam perayaan Kamis Putih, Paus Fransiskus meneladani apa yang dilakukan Yesus sebelum penyaliban -- ia bersimpuh, mencuci kaki 12 orang, dan kemudian menciumnya dengan sepenuh hati.
Meski ritual seperti itu tiap tahun dilakukan, namun, apa yang dilakukan Paus asal Argentina ini sungguh tak biasa. Ia memilih pusat penahanan remaja di luar kota Roma daripada Basilika St John Lateran. Dan alih-alih mencuci kaki 12 pastor terpilih, ia memilih 12 tahanan remaja. Dua di antaranya adalah perempuan, satu pemeluk Katolik asal Italia, satu lagi muslimah Serbia. Sementara satu napi pria juga seorang muslim.
Para pemeluk Katolik tradisional memprotes apa yang dilakukan Paus, karena melibatkan perempuan dan muslim. Di sisi lain, ini adalah sebuah pesan perdamaian yang kuat.
Dalam pidatonya saat perayaan Jumat Agung, Paus Fransiskus menekankan hubungan positif dengan umat muslim, terutama di Timur Tengah.
Ia mengingatkan kunjungan Paus Benediktus XVI ke Lebanon, "di sana kami melihat keindahan dan ikatan yang kuat antara umat Kisten dengan saudara dan saudari umat Muslim," kata dia seperti dimuat NU Journal (30/3/2013). "Itu adalah pertanda bagi Timur Tengah juga seluruh dunia. Tanda adanya harapan."
Prosesi Jumat Agung secara khusus ditujukan pada umat Kristiani di Lebanon, yang menjadi minoritas di negeri Timur Tengah itu. Juga diperdengarkan himne menyayat hati dalam Bahasa Arab.
Paus juga menyerukan perdamaian di Timur Tengah. "Betapa menyedihkan untuk melihat di tanah yang diberkati, anak-anak-Nya justru menderita. Yang terus-menerus menyakiti dan menyerang satu-sama lain, membunuh," kata Paus. "Tampaknya tidak ada yang dapat mengalahkan kejahatan, terorisme, pembunuhan dan kebencian."
Hubungan Baik Dengan Islam
Mantan Kardinal Jorge Mario Bergoglio di masa lalu diketahui punya hubungan hangat dengan pemimpim Muslim Argentina.
Dalam salah satu pidato pertamanya sebagai Paus, ia menyerukan gereja dan masyarakat Barat pada umumnya untuk "mengintensifkan" hubungan dengan dunia Muslim.
Hubungan Vatikan dengan Islam sempat menemui ganjalan saat Paus Benediktus XVI menyampaikan pidato yang dianggap menyudutkan Nabi Muhammad SAW saat berkunjung ke Jerman pada 2006. Namun Vatikan kala itu membantah apa yang disampaikan Benediktus bertujuan menghina Nabi junjungan umat muslim.
Terpilihnya Fransiskus disambut baik pemimpin Imam Al Azhar, Sheik Ahmed el-Tayyib. Ia mengirimkan ucapan selamat mengharapkan ada kerjasama di masa depan.
Juga Omar Ranginwala, pemimpin Islamic Circle New York mengatakan, ia menginginkan Paus melebarkan jangkauannya dalam rangka dialog antaragama.
"Kami berharap bisa maju bersama, mencari dan memecahkan isu-isu sosial yang ada dalam masyarakat," kata dia seperti dimuat CBS New York.
Ranginwala optimistis pemeluk Katolik dan pemimpin Islam, juga masyarakat awam, akan mengikuti seruan Paus: perdamaian. (Ein)
sumber : liputan6
0 komentar:
Posting Komentar